Sabtu, 22 Januari 2011

PENGHANCUR SEGALA KANKER.....insya Allah bermanfaat

tanaman keladi tikus:keladi tikus kering:Kanker kini tidak lagi mematikan. Para penderita kanker di Indonesia dapat memiliki harapan hidup yang lebih lama dengan ditemukannya anaman “KELADI TIKUS” (Typhonium Flagelliforme/ Rodent Tuber) sebagai tanaman obat yang dapat menghentikan dan mengobati berbagai penyakit kanker dan berbagai penyakit berat lain. Tanaman sejenis talas dengan tinggi maksimal 25 sampai 30 cm ini hanya tumbuh di semak yang tidak terkena sinar matahari langsung. “Tanaman ini sangat banyak ditemukan di Pulau Jawa,” kata Drs.Patoppoi Pasau, orang pertama yang menemukan tanaman itu di Indonesia. Tanaman obat ini telah diteliti sejak tahun 1995 oleh Prof Dr Chris K.H.Teo,Dip Agric (M), BSc Agric (Hons)(M), MS, PhD dari Universiti Sains Malaysia dan juga pendiri Cancer Care Penang, Malaysia. Lembaga perawatan kanker yang didirikan tahun 1995 itu telah membantu ribuan pasien dari Malaysia , Amerika, Inggris, Australia, Selandia Baru, Singapura, dan berbagai negara di dunia.

Di Indonesia, tanaman ini pertama ditemukan oleh Patoppoi di Pekalongan, Jawa Tengah. Ketika itu, istri Patoppoi mengidap kanker payudara stadium III dan harus dioperasi 14 Januari 1998. Setelah kanker ganas tersebut diangkat melalui operasi, istri Patoppoi harus menjalani kemoterapi (suntikan kimia untuk membunuh sel) untuk menghentikan penyebaran sel-sel kanker tersebut. “Sebelum menjalani kemoterapi,dokter mengatakan agar kami menyiapkan wig (rambut palsu) karena kemoterapi akan mengakibatkan kerontokan rambut, selain kerusakan kulit dan hilangnya nafsu makan,”jelas Patoppoi.

Selama mendampingi istrinya menjalani kemoterapi, Patoppoi terus berusaha mencari pengobatan alternatif sampai akhirnya dia mendapatkan informasi mengenai penggunaan teh Lin Qi di Malaysia untuk mengobati kanker. “Saat itu juga saya langsung terbang ke Malaysia untuk membeli teh tersebut,” ujar Patoppoi yang juga ahli biologi. Ketika sedang berada di sebuah toko obat di Malaysia , secara tidak sengaja dia melihat dan membaca buku mengenai pengobatan kanker yang berjudul “Cancer, Yet They Live” karangan Dr Chris K.H. Teo terbitan 1996. “Setelah saya baca sekilas, langsung saja saya beli buku tersebut. Begitu menemukan buku itu, saya malah tidak jadi membeli teh Lin Qi, tapi langsung pulang ke Indonesia ,” kenang Patoppoi sambil tersenyum. Di buku itulah Patoppoi membaca khasiat typhonium flagelliforme itu.

Berdasarkan pengetahuannya di bidang biologi, pensiunan pejabat Departemen Pertanian ini langsung menyelidiki dan mencari tanaman tersebut. Setelah menghubungi beberapa koleganya di berbagai tempat, familinya di Pekalongan Jawa Tengah, balas menghubunginya. Ternyata, mereka menemukan tanaman itu di sana. Setelah mendapatkan tanaman tersebut dan mempelajarinya lagi, Patoppoi menghubungi Dr. Teo di Malaysia untuk menanyakan kebenaran tanaman yang ditemukannya itu.

Selang beberapa hari, Dr Teo menghubungi Patoppoi dan menjelaskan bahwa tanaman tersebut memang benar Rodent Tuber. “Dr Teo mengatakan agar tidak ragu lagi untuk menggunakannya sebagai obat,” lanjut Patoppoi. Akhirnya, dengan tekad bulat dan do’a untuk kesembuhan, Patoppoi mulai memproses tanaman tersebut sesuai dengan langkah-langkah pada buku tersebut untuk diminum sebagai obat. Kemudian Patoppoi menghubungi putranya, Boni Patoppoi di Buduran, Sidoarjo untuk ikut mencarikan tanaman tersebut. “Setelah melihat ciri-ciri tanaman tersebut, saya mulai mencari di pinggir sungai depan rumah dan langsung saya dapatkan tanaman tersebut tumbuh liar di pinggir sungai,” kata Boni yang mendampingi ayahnya saat itu.

Selama mengkonsumsi sari tanaman tersebut, isteri Patoppoi mengalami penurunan efek samping kemoterapi yang dijalaninya. Rambutnya berhenti rontok, kulitnya tidak rusak dan mual-mual hilang. “Bahkan nafsu makan ibu saya pun kembali normal,” lanjut Boni.

Setelah tiga bulan meminum obat tersebut, isteri Patoppoi menjalani pemeriksaan kankernya. “Hasil pemeriksaan negatif, dan itu sungguh mengejutkan kami dan dokter-dokter di Jakarta ,” kata Patoppoi. Para dokter itu kemudian menanyakan kepada Patoppoi, apa yang diberikan pada isterinya. “Malah mereka ragu, apakah mereka telah salah memberikan dosis kemoterapi kepada kami,” lanjut Patoppoi. Setelah diterangkan mengenai kisah tanaman Rodent Tuber, para dokter pun mendukung Pengobatan tersebut dan menyarankan agar mengembangkannya. Apalagi melihat keadaan isterinya yang tidak mengalami efek samping kemoterapi yang sangat keras tersebut. Dan pemeriksaan yang seharusnya tiga bulan sekali diundur menjadi enam bulan sekali.”Tetapi karena sesuatu hal, para dokter tersebut tidak mau mendukung secara terang-terangan penggunaan tanaman sebagai pengobatan alternatif,” sambung Boni sambil tertawa.

sumber

Kamis, 06 Januari 2011

Cara MengHilangkan Racun di Mie Instant

Bagi yang tidak memiliki dana lebih untuk membeli makanan sehat, maka biasanya mie instan-lah yang jadi pilihan (kebiasaan anak kosan nih..). Berikut ada beberapa tips yang bisa membantu kamu untuk mengurangi kadar ‘racun’ yang terkandung di mie instan. Mari kita simak bersama. Didihkan air yang agak banyak.

Tunggu sampai air benar-benar mendidih. Setelah itu, pisahkan air menjadi dua bagian (tuang ke dalam dua panci berbeda). Masukkan mie ke panci pertama (atau panci pencuci lilin mie), dan didihkan kembali. Tunggu hingga air menjadi agak menguning (ini tanda bahwa lapisan lilin yang terdapat di permukaan mie instan mulai luntur). Setelah itu, angkat dan tiriskan.

Jika kamu menginginkan mie instan kuah, masukkan mie yang telah ‘dicuci’ ke dalam panci kedua, didihkan sebentar, sambil menambahkan sayur atau telur jika kamu suka.

Nah, dijamin mie instan lebih ‘aman’ jika dimasak hingga dua kali. Selamat mencoba!

Senin, 03 Januari 2011

Maanfaat dan Pentingnya Sarapan Telur


Sarapan dengan menu telur bisa ternyata bisa menjaga berat badan Anda. Selain itu sarapan dengan menu telur juga bisa mengurangi rasa lapar dan mencegah makan berlebih saat siang hari.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh para Ahli dari Amerika ditemukan bahwa pria yang sarapan dengan menu telur cenderung makan lebih sedikit saat siang hari jika dibanding dengan mereka yang sarapan paginya dengan menu karbohidrat yang tinggi. Hasil penelitian ini juga dipublikasikan dama jurnal Nutrition Research.

Penelitian tersebut juga menguatkan studi sebelumnya yang menyatakan sarapan dengan telur membantu mengurangi aspan kalori pada siang hari dan membantu mengurangi berat badan hingga 65 persen. Orang yang sarapan dengan telur juga terbukti lebih berenergi daripada mereka yang hanya mengkonsumsi karbohidrat.

Dalam penelitian itu juga membandingkan dua kelompok responden dengan menu sarapan khas Amerika. Mereka yang sarapan dengan menu telur tidak akan merasa kelaparan di siang hari.

Memang, telur mengandung protein yang bisa digunakan sebagai cadangan energi apabila cadangan lemak dan karbohidrat dalam tubuh sudah habis. Protein juga bisa merangsang produksi enzim yang bisa membantu kontraksi otot dan kegiatan sel lain.

Namun demikian, sarapan yang baik adalah sarapan yang mengandung karbphidrat, serat, vitamin, mineral dan tidak terlalu banyak lemak.

FLOW - Sumber Listrik Gabungan Antara Tenaga Angin dan Surya


Sumber listrik tenaga angin? sudah biasa kita dengar.
Sumber listrik tenaga surya? yang ini sih sudah bukan hal asing lagi, malah sudah ada yang terealisasi. Tapi, bagaimana kalau dua hal tersebut digabungkan? Nah, itu baru luar biasa!!

Seperti yang agan ketahui, di masa depan kemungkinan kita akan menggunakan energi yang ramah lingkungan. Dan untuk saat ini, sumber listrik dengan kekuatan energi matahari dan angin adalah teknologi yang paling canggih yang kita miliki. Dan telah ada terobosan baru untuk menggabungkan kedua energi tersebut.

Teknologi yang dikenalkan oleh Wang Yigang tersebut, dikenalkan pertama kali pada tahun 2007 pada perlombaan "Red Dot 2007 Desain" dan iapun menjadi juara pertama. Teknologi yang juga memenangkan "DAAD-Prize" di Pameran Seni Rupa Nasional atau dikenal dengan sebutan FLOW tersebut, adalah penggabungan antara kedua energi surya dan energi angin. Karena menggunakan kumpulan enam panel fotovoltaik, dan turbin vertikal di bawahnya, energi listrik pun bisa didapatkan dari keduanya. Sementara panel fotovoltaik menghasilkan tenaga surya, pisau bergerak menghasilkan energi angin. Dan pada akhirnya, daya listrik pun disalurkan ke rumah.
Enam panel hitam fotovoltaik dan turbin angin di bawahnya, adalah sumber penghasil energi listrik yang bisa bekerja secara simultan. Dapat menghasilkan energi 2 kali lipat dari sumber energi biasa.Desain yang cukup sederhana dan tidak terlalu rumit. Tetapi menghasilkan tenaga listrik yang efisien karena berasal dari dua sumber, angin dan matahari.Teknologi yang kemungkinan bisa dipakai di rumah . Karena bisa menghasilkan listrik yang cukup untuk sebuah rumah. perlu bingung dengan listrik PLN yang sering mati hidup