Sabtu, 18 Desember 2010

Waspadai Tanda-tanda Pra-Diabetes


Jika suatu waktu petugas kesehatan mengatakan kadar gula darah Anda sedikit lebih tinggi dari kadar normal, ada baiknya Anda mulai waspada. Meningkatnya kadar gula darah bisa jadi tanda pra-diabetes.

Sebagian besar orang tidak menyadari pra-diabetes merupakan suatu tanda yang perlu ditangani dengan serius. Mereka masih saja meninggalkan kebiasaan berolahraga atau tidak bergeming pada makanan sehat. Selain itu, kelebihan berat badan atau, tingginya kadar gula darah dan tekanan darah tidak dipedulikan sama sekali.

Padahal pada masa pra-diabetes, tubuh sedang bekerja berjuang untuk memproses glukosa dalam tubuh yang diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Pankreas memproduksi insulin untuk memproses glukosa yang dibutuhkan sel darah. Namun sel yang seharusnya menyimpan glukosa tak terpakai terhalang. Glukosa yang tidak disimpan dengan benar akan masuk pada aliran darah sehingga kemudian merusak sel darah.

Mengalami pra-diabetes meningkatkan risiko terhadap serangan jantung, stroke dan gangguan mata, termasuk meningkatnya risiko diabetes.

Orang dengan pra-diabetes kemungkikan diberitahukan kadar gula darah sewaktu ataupun yang dilakukan setelah berpuasa atau hasil tes keduanya lebih tinggi dari biasanya. Namun belum cukup diklasifikasikan sebagai diabetes.

Jika dibiarkan, kemungkinan besar akan terus berkembang menjadi diabetes dan menyebabkan berbagai gangguan pada tubuh dalam proses tersebut.

Sekitar 57 juta orang di Amerika Serikat mengalami pra-diabetes atau dua kali lipat dibandingkan dengan angka penderita diabetes yaitu 23,6 juta. Kadar gula darah mereka pada tes yang dilakukan setelah berpuasa yaitu antara 100-125 miligram per desiliter (mg/dl). Sekitar 12 juta diantaranya mengalami kelebihan berat badan dan usia diantara 45-74 tahun.

Orang-orang dengan hasil tes pra-diabetes yang berhasil menurunkan berat badan sekitar 5-7 persen dan melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sebanyak lima kali per minggu dapat mencegah atau menghambat diabetes.

Orang-orang yang berhasil melakukan perubahan pada kehidupan mereka berhasil mengurangi risiko terkena diabetes tipe-2 hingga 58 persen. Demikian diungkapkan oleh peneliti dari Diabetes Prevention Program Clinical. Bahkan sebagian orang berhasil mengembalikan kadar gula darah kembali normal.

Masih pada studi yang sama, terapi obat menggunakan metformin berhasil mengurangi perkembangan diabetes hingga 31 persen.

Beberapa hal yang perlu anda cermati dari pra-diabetes antara lain :
  • Pra-diabetes adalah kondisi saat seseorang mengetahui kadar gula darah yang dimiliki lebih tinggi dibandingkan kadar normal, namun tidak bisa dikategorikan diabetes.
  • Kadar gula darah normal yaitu dibawah 100 mg/dl pada tes setelah berpuasa. Jika hasil tes pada angka 126 atau lebih tinggi, artinya positif diabetes. Hasil tes yang berada diantara nilai tersebut berarti pra-diabetes.
  • Tes untuk mengetahui kadar gula darah sebaiknya dilakukan setiap tiga tahun. Terutama untuk orang yang memiliki berat badan berlebih atau usia lanjut.
  • Anda juga termasuk golongan berisiko diabetes jika tidak pernah melakukan aktivitas fisik, memiliki sejarah penyakit pembuluh darah, memiliki kadar kolesterol high-density lipoprotein (HDL) lebih rendah dari 35 mg/dl, memiliki orangtua atau kakak atau adik dengan diabetes.
  • Pernah melahirkan bayi lebih dari 4,5 kg atau pernah mengalami gestational diabetes pada masa hamil.
  • Angka tekanan darah Anda sekitar 140/90 atau lebih.

Makanan Yang Harus Dihindari Oleh Penderita Diabetes

1. Mie dan Pasta
Sebagian besar pasta dan mie memiliki indeks glikemik tinggi. Artinya pasta dan mie dibuat dengan olahan karbohidrat sederhana seperti gandum atau tepung beras. Konsumsi karbohidrat tinggi bisa meningkatkan kadar gula dalam darah.

2. Nasi
Kurangi konsumsi nasi putih karena kandungan karbohidratnya sangat tinggi. Anda bisa menggantinya, dengan nasi yang berasal dari beras merah maupun beras coklat.

3. Kafein
Beberapa penelitian, salah satunya yang berjudul “Diabetes Care” ditulis oleh Hudson Lee dan Kilpatrick pada 2005 menunjukkan kafein memiliki dampak negatif pada penderita diabetes. Untuk itu, akan lebih jika Anda mengurangi minuman yang mengandung kafein.

4. Kentang
Kandungan karbohidrat pada kentang yang tinggi, membuat indeks glikemiknya juga tinggi. Untuk itu, kurangi konsumsi kentang, baik yang dipanggang, direbus maupun digoreng.

5. Roti putih
Kurangi konsumsi roti yang terbuat dari tepung putih. Lebih baik pilih roti yang terbuat dari tepung gandum. Selain memiliki banyak serat juga baik untuk jantung Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar